Jumat, 11 Maret 2022

Koneksi Antar Materi Sub Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

 Syaiful Rahman, S.Pd.,M.Pd

CGP Angkatan 3_Jember2

Filosofi KHD sebagai Dasar Pemikiran Pengajaran dan Pendidikan

short line


Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Ki Hajar Dewantara menyampaikan bahwa pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya.Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat.
Ki Hajar Dewantara memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan. 
Ki Hajar Dewantara juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka namun tetap waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, “waspadalah, carilah barang-barang yang bermanfaat untuk kita, yang dapat menambah kekayaan kita dalam hal kultur lahir atau batin. Jangan hanya meniru. Hendaknya barang baru tersebut dilaraskan lebih dahulu”. Ki Hajar Dewantara menggunakan ‘barang-barang’ sebagai simbol dari tersedianya hal-hal yang dapat kita tiru, namun selalu menjadi pertimbangan bahwa Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Dalam melakukan pembaharuan yang terpadu, hendaknya selalu diingat bahwa segala kepentingan anak-anak didik, baik mengenai hidup diri pribadinya maupun hidup kemasyarakatannya, jangan sampai meninggalkan segala kepentingan yang berhubungan dengan kodrat keadaan, baik pada alam maupun zaman. Sementara itu, segala bentuk, isi dan wirama (yakni cara mewujudkannya) hidup dan penghidupannya seperti demikian, hendaknya selalu disesuaikan dengan dasar-dasar dan asas-asas hidup kebangsaan yang bernilai dan tidak bertentangan dengan sifat-sifat kemanusiaan” (Ki Hadjar Dewantara, 2009, hal. 21)
Dari pemikiran Ki Hajar Dewantara di atas jelas bahwa tujuan  pendidikan dan pengajaran adalah untuk mencapai keselamatan dan kebahagian  hidup dan kehidupannya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh kodrat zaman dan kodrat alam yang ada pada setiap peserta didik. Maka dari itu pentingnya peran seorang guru dalam menuntun dan membimbing arah tumbuh kembang peserta didik.

Bagaimana Peran Seorang Guru dalam Menuntun dan Membimbing Arah Tumbuh Kembang Peserta Didik ?

Dalam menuntun dan membimbing arah tumbuh kembang peserta didik tak terlepas dari peran penting guru. Peran guru ini akan terbangun atas kesadaran diri dari guru itu sendiri mulai dari tergerak, bergerak hingga dapat menggerakkan komunitas wujudkan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas, bermakna dan berpihak kepada peserta didik. Setiap guru penggerak nantinya diharapkan sebagai pendorong transformasi pendidikan  dengan memahami hubungan antara emosi, cara kerja otak dan pembentukan nilai-nilai dalam dirinya. Diharapkan nilai-nilai pada setiap guru dapat bertumbuh lewat keteladanan dan pembiasaan perilaku yang konsisten di lingkungan. Baca selanjutnya ( disini )