PGP mengajarkan kita untuk tidak hanya melihat pendidikan dari tampak luarnya. Memahami dan menghargai perjalanan ini membutuhkan pendekatan filosofis yang lebih mendalam: ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
Melihat Ontologi Pendidikan Guru Penggerak
Secara ontologis, Pendidikan Guru Penggerak bertujuan membentuk paradigma baru bagi guru sebagai agen perubahan. Tidak lagi hanya menjadi pengajar, tetapi juga sebagai inspirator, fasilitator, dan pemimpin pembelajaran. Guru Penggerak diharapkan menjadi guru yang mampu menghidupkan filosofi pendidikan berpusat pada murid, mengajarkan empati, dan menggerakkan lingkungan sekitarnya untuk berkembang.
Namun, substansi ini tidak akan terlihat jika kita hanya menilai dari kulit luarnya. Tidak semua orang memahami bahwa di balik label “Guru Penggerak” ada tantangan pribadi, kerja keras, dan keikhlasan dalam beradaptasi dengan keterbatasan.
Epistemologi: Menjalani Proses, Membangun Pemahaman
Epistemologi mengajarkan kita untuk memahami bagaimana ilmu dan keterampilan dalam PGP diperoleh. Perjalanan ini menuntut guru untuk mengikuti proses, dari pembelajaran mandiri hingga diskusi kolaboratif. Setiap modul, refleksi, dan aksi nyata menjadi rangkaian pembelajaran yang kaya makna.
Proses inilah yang memberikan kebermaknaan bagi guru dan peserta didik. Dengan mengikuti proses, seorang Guru Penggerak tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga pengalaman transformasional yang membentuk cara berpikir dan bertindak. Melalui pengalaman inilah kebermaknaan muncul, baik bagi guru itu sendiri maupun bagi murid-murid yang mereka dampingi.
Aksiologi: Memberi Kebermanfaatan
Pada akhirnya, Pendidikan Guru Penggerak harus dinilai dari sisi aksiologi—seberapa besar nilai kebermanfaatannya. Guru Penggerak tidak hanya bekerja untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk murid, rekan sejawat, sekolah, dan masyarakat.
Kebermanfaatan ini tidak hanya dalam bentuk hasil langsung, seperti metode pembelajaran baru atau praktik baik, tetapi juga dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih kolaboratif dan inklusif. Dengan semangat kolaborasi, keterbatasan menjadi tantangan yang dapat diatasi bersama.
Belajar dari Masa Lalu, Bertransformasi untuk Masa Depan
Pendidikan Guru Penggerak adalah sebuah perjalanan yang masih terus berkembang. Semoga ke depannya, program ini semakin bertransformasi melalui kajian analisis yang lebih mendalam. Setiap tahap perlu dievaluasi tidak hanya berdasarkan hasil akhir, tetapi juga proses yang dijalani.
Sebagai pendidik, kita diajak untuk terus belajar, menjalani, dan memberikan kebermaknaan. Perubahan yang dimulai dari diri sendiri adalah langkah pertama untuk menciptakan transformasi pendidikan yang lebih luas. Jangan pernah berhenti menggali makna, memahami proses, dan memberikan kebermanfaatan—karena di sinilah letak esensi dari menjadi seorang Guru Penggerak.
Semoga perjalanan ini tidak hanya menjadi cerita masa lalu, tetapi juga pijakan untuk masa depan pendidikan yang lebih baik. Mari kita bergerak bersama, membawa semangat perubahan untuk generasi penerus bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar