Jumat, 16 Juni 2023

Optimalisasi Portofolio Digital Siswa, Sebagai Asesmen Alternatif dalam Kurikulum Merdeka

Syaiful Rahman, S.Pd., M.Pd.
Guru Matematika SMAN Plus Sukowono

Pendekatan baru dalam dunia pendidikan telah muncul dengan adanya Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi diri mereka dengan lebih luas dan kreatif. Salah satu aspek penting dalam Kurikulum Merdeka adalah penilaian yang berbeda dari penilaian tradisional. Dalam hal ini, penggunaan portofolio digital siswa sebagai asesmen alternatif telah menjadi pilihan yang semakin populer. 

Portofolio digital memuat kumpulan karya, proyek, dan prestasi siswa yang ditampilkan secara digital. Ini mencakup berbagai macam bentuk, seperti dokumen teks, foto, video, rekaman audio, dan karya multimedia lainnya. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, portofolio digital siswa dapat digunakan untuk menggambarkan perkembangan dan prestasi siswa dalam berbagai bidang, seperti pengetahuan akademik, keterampilan praktis, kreativitas, kepemimpinan, dan aksi nyata pembelajaran yang telah dilaluinya.

Mengapa portofolio digital menjadi pilihan yang menarik dalam Kurikulum Merdeka?
Pertama, portofolio digital memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka secara lebih bebas dan mendalam. Siswa dapat menciptakan karya yang mencerminkan keunikan dan potensi mereka dalam berbagai aspek. Dalam hal ini, siswa memiliki kesempatan untuk mengungkapkan diri mereka dengan cara yang lebih kreatif dan personal.

Kedua, portofolio digital siswa juga memungkinkan evaluasi yang lebih holistik dan komprehensif. Dalam penilaian tradisional, seringkali hanya beberapa aspek tertentu yang dinilai, seperti ujian tertulis atau tes standar (Pilihan Ganda, Benar Salah, Isian Pendek dan Esssay ). Dengan portofolio digital, pendidik dapat melihat gambaran yang lebih lengkap tentang prestasi dan perkembangan siswa. Ini memungkinkan pengakuan terhadap berbagai jenis kecerdasan dan bakat yang mungkin tidak terlihat dalam penilaian tradisional.

Ketiga, portofolio digital dapat menjadi sarana pembelajaran yang aktif. Dalam membangun dan mengorganisasi portofolio digital mereka, siswa harus melibatkan diri dalam refleksi diri, pemilihan dan penyajian karya, serta proses berpikir yang kritis. Hal ini mendorong siswa untuk menjadi pelaku dalam pendidikan mereka sendiri, mengembangkan kemampuan mandiri dan keterampilan metakognitif yang penting.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengoptimalkan portofolio digital siswa sebagai asesmen alternatif. Pertama, diperlukan panduan yang jelas tentang kriteria dan standar penilaian untuk memastikan kesetaraan dan keadilan dalam penilaian. Pendekatan yang transparan dan obyektif harus diterapkan untuk memastikan keandalan dan keabsahan penilaian.

Kedua, diperlukan infrastruktur dan dukungan teknologi yang memadai. Siswa perlu memiliki akses yang memadai ke perangkat digital dan konektivitas internet yang baik untuk membangun dan mengelola portofolio digital mereka. Sekolah juga perlu menyediakan pelatihan dan bimbingan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan teknologi yang diperlukan.

Ketiga, penting untuk melibatkan siswa, pendidik, dan orang tua dalam proses pengembangan dan penggunaan portofolio digital. Melibatkan mereka dalam pemilihan karya, refleksi, dan diskusi akan memberikan umpan balik yang berharga dan memperkuat pemahaman siswa tentang perkembangan mereka.

Portofolio digital siswa menawarkan potensi yang besar sebagai asesmen alternatif dalam Kurikulum Merdeka. Dengan memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada siswa, serta melibatkan mereka secara aktif dalam proses pembelajaran dan penilaian, portofolio digital dapat memperkaya pengalaman pendidikan mereka. Namun, untuk mengoptimalkan penggunaan portofolio digital, perlu adanya panduan yang jelas, dukungan teknologi yang memadai, dan keterlibatan aktif dari semua pemangku kepentingan. Dengan demikian, portofolio digital siswa dapat menjadi alat yang efektif dalam mewujudkan visi Kurikulum Merdeka yang berorientasi pada pengembangan potensi siswa secara holistik dan berpusat pada siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar