Kamis, 30 Januari 2025

Menjadi Pribadi yang Bijak: Refleksi Diri dalam Ikhtiar dan Doa

Setiap manusia menjalani hidup dengan berbagai ujian, pilihan, dan konsekuensi. Tidak ada seorang pun yang sempurna, dan kesalahan adalah bagian dari perjalanan kita. Namun, di balik semua itu, ada satu hal yang selalu bisa kita upayakan: menjadi pribadi yang bijak.  

Kebijaksanaan bukan sekadar tentang kecerdasan atau pengalaman, tetapi tentang bagaimana kita menyikapi kehidupan dengan hati yang lapang dan pikiran yang jernih. Ia lahir dari ikhtiar yang sungguh-sungguh, doa yang tulus, dan kesediaan untuk saling mengingatkan dalam kebaikan.  

Ikhtiar dan Doa: Dua Sayap Menuju Kebijaksanaan

Dalam hidup, kita tidak bisa hanya bergantung pada usaha tanpa doa, begitu juga sebaliknya. Ikhtiar adalah bentuk tanggung jawab kita sebagai manusia, sedangkan doa adalah wujud kepasrahan kepada Allah yang Maha Menentukan.  

Orang yang bijak tidak hanya bekerja keras, tetapi juga menyadari keterbatasannya dan menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah. Ia tidak sombong dengan pencapaiannya, karena tahu bahwa semua keberhasilan sejatinya adalah anugerah-Nya. Sebaliknya, ia juga tidak mudah putus asa, karena yakin bahwa setiap usaha yang baik pasti bernilai di sisi Allah.  

Hamba yang Jauh dari Sempurna  

Sebagai manusia, kita pasti memiliki kekurangan. Kadang kita salah dalam bertindak, keliru dalam menilai, atau lalai dalam menjalankan tanggung jawab. Namun, kesadaran bahwa tidak ada yang sempurna seharusnya membuat kita lebih rendah hati, bukan justru membenarkan kesalahan.  

Orang yang bijak adalah mereka yang tidak malu mengakui kesalahan dan mau belajar dari pengalaman. Mereka tidak mudah menghakimi orang lain, karena sadar bahwa dirinya pun tak luput dari khilaf. Justru, mereka menjadikan kekurangan sebagai sarana untuk terus memperbaiki diri dan memahami kehidupan dengan lebih baik.

 Saling Mengingatkan dalam Kebaikan 

Karena kita semua memiliki kekurangan, maka sudah menjadi kewajiban untuk saling mengingatkan. Namun, cara kita mengingatkan seseorang juga mencerminkan tingkat kebijaksanaan kita.  

  • Mengajak dengan Hikmah 

Rasulullah ﷺ bersabda:  “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari & Muslim)  

Orang bijak tidak menegur dengan kemarahan yang menyakiti, tetapi dengan kelembutan yang menyadarkan. Mereka tahu bahwa kata-kata yang baik lebih mudah diterima daripada celaan yang menyakitkan.  

  • Menjadi Teladan

Tidak cukup hanya memberi nasihat, kita juga harus menjadi contoh. Jika ingin orang lain berlaku jujur, kita harus menunjukkan kejujuran. Jika ingin orang lain sabar, kita harus mempraktikkan kesabaran.  

  • Menerima Nasihat dengan Lapang Dada  

Sering kali kita mudah menasihati orang lain, tetapi sulit menerima nasihat. Orang yang bijak tidak merasa rendah saat dinasihati, justru ia bersyukur karena ada yang peduli padanya.  

Menjadi Bijak adalah Perjalanan

Kebijaksanaan bukan sesuatu yang datang secara instan. Ia adalah hasil dari pengalaman, pembelajaran, dan refleksi yang terus-menerus. Dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh, doa yang tulus, dan sikap saling mengingatkan dalam kebaikan, kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih bijak.  

Mari kita terus belajar, memperbaiki diri, dan menjalani hidup dengan hati yang penuh kesabaran dan kedewasaan. Karena pada akhirnya, bukan kesempurnaan yang kita cari, tetapi kebijaksanaan dalam menyikapi setiap perjalanan hidup yang Allah gariskan untuk kita.  

Diakhir artikel ini sebagai penutup,mari kita berdoa untuk diri dan orang-orang disekitar kita

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْحُلَمَاءِ وَالْحُكَمَاءِ، وَزَيِّنَّا بِحِلْمِكَ وَحِكْمَتِكَ، وَارْزُقْنَا قَلْبًا سَلِيمًا، وَنَفْسًا مُطْمَئِنَّةً، وَاجْعَلْنَا مِنَ الَّذِينَ يَهْدُونَ بِأَمْرِكَ وَيَعْمَلُونَ بِرِضَاكَ.  

"Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang bijaksana dan penuh kesabaran. Hiasi diri kami dengan kelembutan dan kebijaksanaan-Mu. Anugerahkan kami hati yang bersih, jiwa yang tenang, dan kemampuan untuk selalu berjalan di jalan yang Engkau ridhoi. Bimbinglah kami agar menjadi hamba yang memberi manfaat, saling menasihati dalam kebaikan, dan menjauhi keburukan. Kabulkanlah doa kami, wahai Dzat yang Maha Bijaksana."

 آمِين يَا رَبَّ العَالَمِين

Tidak ada komentar:

Posting Komentar