Rabu, 29 Januari 2025

Menjadi Seorang Leader: Knows the Way, Goes the Way, Shows the Way

"A leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way." – John C. Maxwell  

Kutipan dari pakar kepemimpinan dunia ini merangkum esensi dari seorang pemimpin visioner . Kepemimpinan bukan hanya tentang posisi atau jabatan, tetapi tentang bagaimana seseorang memiliki visi, menjalankan visi tersebut, dan menginspirasi orang lain untuk ikut serta dalam perjalanan yang sama. Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga elemen utama kepemimpinan yang membentuk sosok leader yang efektif: Knows the Way (Mengetahui Jalan), Goes the Way (Menjalani Jalan), dan Shows the Way (Menunjukkan Jalan).

👉Knows the Way – Memiliki Visi dan Pemahaman yang Jelas

Seorang pemimpin harus terlebih dahulu memiliki pemahaman mendalam tentang arah yang harus diambil. Ini berarti ia harus memiliki visi yang jelas, pemahaman yang kuat tentang tujuan, serta strategi yang matang untuk mencapainya.  

Pemimpin sebagai Visioner

John Kotter dalam bukunya Leading Change (1996) menekankan bahwa pemimpin yang efektif selalu memiliki visi yang inspiratif dan mampu menyusun strategi yang dapat membawa perubahan. Visi ini harus realistis, tetapi juga cukup menantang agar dapat memotivasi tim untuk bekerja lebih keras.  

Contoh nyata dari pemimpin visioner adalah Steve Jobs, pendiri Apple. Jobs tidak hanya memiliki ide tentang bagaimana teknologi dapat mengubah dunia, tetapi ia juga memahami jalur yang harus ditempuh untuk merealisasikan visinya. Ia tahu bagaimana industri bekerja, bagaimana produk dikembangkan, dan bagaimana tren teknologi berkembang.  

Bagaimana Menjadi Pemimpin yang "Knows the Way"?

  • Terus belajar dan memperbarui pengetahuan.  
  • Memahami tantangan dan peluang di bidang yang digeluti.  
  • Memiliki visi jangka panjang yang jelas dan bisa dikomunikasikan kepada tim.
  • Bersikap proaktif dalam mencari solusi atas tantangan yang ada.  

👉Goes the Way – Menjadi Teladan dalam Tindakan 

Mengetahui jalan saja tidak cukup; seorang pemimpin visioner harus menjalani apa yang ia yakini. Leadership yang efektif menuntut integritas, konsistensi, dan aksi nyata.  

Pemimpin sebagai Role Model 

James Kouzes dan Barry Posner dalam The Leadership Challenge (1987) menyebutkan bahwa pemimpin yang efektif tidak hanya berbicara tentang nilai-nilai yang mereka yakini, tetapi juga mempraktikkannya secara konsisten dalam tindakan sehari-hari. 

Misalnya, Mahatma Gandhi, seorang pemimpin yang tidak hanya mengajarkan tentang perlawanan tanpa kekerasan tetapi juga menerapkannya dalam kehidupannya. Prinsip "Be the change you wish to see in the world" yang ia pegang membuatnya dihormati dan diikuti oleh jutaan orang.  

Pemimpin yang menjalankan ucapannya juga akan membangun kepercayaan dan kredibilitas dalam timnya. Richard Branson, pendiri Virgin Group, menekankan pentingnya pemimpin yang "mau turun tangan" dalam bisnisnya. "Respect is how to treat everyone, not just those you want to impress."(Branson, Like a Virgin: Secrets They Won’t Teach You at Business School).  

Bagaimana Menjadi Pemimpin yang "Goes the Way"?  

  • Tunjukkan dengan tindakan, bukan hanya kata-kata.  
  • Berani mengambil risiko dan menghadapi tantangan.  
  • Jujur dan transparan dalam kepemimpinan.  
  • Konsisten dalam menerapkan nilai dan prinsip yang diyakini.  

👉Shows the Way – Membimbing dan Menginspirasi Orang Lain

Tahap terakhir dalam kepemimpinan visioner adalah menginspirasi dan membimbing orang lain untuk ikut mencapai visi yang telah ditetapkan. Seorang pemimpin sejati tidak hanya fokus pada keberhasilan dirinya sendiri, tetapi juga bagaimana ia bisa membantu timnya berkembang.  

Pemimpin sebagai Mentor dan Motivator

Warren Bennis, dalam On Becoming a Leader (1989), menyatakan bahwa pemimpin sejati tidak menciptakan pengikut, tetapi menciptakan lebih banyak pemimpin. Pemimpin yang sukses adalah mereka yang mampu mentransfer pengetahuan dan keahlian mereka kepada orang lain, serta memberikan kepercayaan kepada timnya untuk berkembang.  

Salah satu contoh terbaik adalah Nelson Mandela, yang tidak hanya memperjuangkan kesetaraan di Afrika Selatan, tetapi juga menginspirasi generasi pemimpin berikutnya untuk meneruskan perjuangannya. Kepemimpinan transformatifnya memberikan dampak jangka panjang yang luar biasa bagi negaranya.  

Jack Welch, mantan CEO General Electric, juga menekankan pentingnya pemimpin dalam memberdayakan timnya: "Before you are a leader, success is all about growing yourself. When you become a leader, success is all about growing others."

Bagaimana Menjadi Pemimpin yang "Shows the Way"?  

  • Berikan bimbingan dan dukungan kepada anggota tim.  
  • Beri kesempatan bagi orang lain untuk berkembang.  
  • Bersikap rendah hati dan mau mendengar masukan.  
  • Jadilah sumber inspirasi dan energi positif bagi orang di sekitar.  

👉Menjadi Pemimpin yang Menggerakkan Perubahan

Kepemimpinan sejati tidak terjadi begitu saja. Dibutuhkan pemahaman yang mendalam (Knows the Way), keberanian untuk mengambil tindakan (Goes the Way), serta kemampuan untuk membimbing dan menginspirasi orang lain (Shows the Way).  

Setiap orang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin, baik di lingkungan kerja, komunitas, maupun keluarga. Yang membedakan pemimpin sejati dari yang lain adalah kemauan untuk terus belajar, bertindak dengan integritas, dan mengangkat orang lain bersama-sama mencapai tujuan besar.  

Sebagai seorang pemimpin, tanyakan pada diri sendiri:  

  • Apakah saya sudah benar-benar memahami jalan yang harus ditempuh?  
  • Apakah saya sudah menunjukkan keteladanan dalam tindakan saya?
  • Apakah saya sudah membantu orang lain menemukan jalan mereka sendiri?  

Jika jawabannya belum, maka inilah saatnya untuk mulai mengambil langkah nyata. Seperti yang dikatakan oleh Simon Sinek,"Leadership is not about being in charge. It is about taking care of those in your charge."  

Mari menjadi pemimpin yang tidak hanya tahu dan berjalan di jalannya, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Referensi:

  1. Bennis, W. (1989). On Becoming a Leader. New York: Addison-Wesley.  
  2. Branson, R. (2012). Like a Virgin: Secrets They Won’t Teach You at Business School. New York: Portfolio.  
  3. Kotter, J. P. (1996). Leading Change. Boston: Harvard Business School Press.  
  4. Kouzes, J. M., & Posner, B. Z. (1987). The Leadership Challenge: How to Make Extraordinary Things Happen in Organizations. San Francisco: Jossey-Bass.  
  5. Maxwell, J. C. (1998). The 21 Irrefutable Laws of Leadership: Follow Them and People Will Follow You. Nashville: Thomas Nelson.  
  6. Sinek, S. (2014). Leaders Eat Last: Why Some Teams Pull Together and Others Don’t. New York: Portfolio.  
  7. Welch, J. (2005). Winning. New York: Harper Business.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar