Jumat, 27 Juni 2025

Menjadi Hadir: Keteladanan dan Kehangatan Guru di Tengah Murid

 
Oleh : Viva Nur Aini, S.Pd

Di tengah kompleksitas dunia, murid saat ini—tidak hanya berhadapan dengan tuntutan akademik, tetapi juga tekanan sosial, tantangan emosional, dan derasnya arus informasi—kehadiran seorang guru bukan sekadar pengajar, melainkan sosok yang hadir secara utuh sebagai pribadi yang memberi arah, teladan, dan kehangatan.

Murid membutuhkan lebih dari sekadar instruksi. Mereka butuh figur yang bisa mereka percaya, tiru, dan ajak bicara. Sosok guru yang menjadi teladan karakter, top leader dalam proses belajar, sekaligus teman yang bisa mendengarkan dan memahami, menjadi kebutuhan nyata di ruang kelas masa kini.

Ketika guru hadir tidak hanya dengan logika, tetapi juga dengan empati—menyapa dengan tulus, mendengarkan tanpa menghakimi, dan merespons dengan bijak—murid merasa aman. Dari rasa aman itulah tumbuh kepercayaan, dan dari kepercayaan itulah lahir keberanian untuk belajar dan menghadapi persoalan hidup.

Masalah murid hari ini tak selalu bisa diselesaikan dengan rumus matematika atau teori IPA. Kadang, mereka hanya butuh seseorang yang hadir, menyapa, dan berkata, “Aku di sini untukmu.” Dalam peran inilah, guru menjadi jauh lebih dari sekadar pendidik—ia menjadi pendamping kehidupan.

Maka, marilah kita terus belajar menjadi pribadi yang hadir sepenuh hati di tengah murid. Karena kehadiran seorang guru bisa jadi adalah satu-satunya cahaya di hari paling gelap seorang anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar